“Kaulah sandaran hati...” sebait lagu dari grup band ini
membuatku merasa ingin gigit jari. Sandaran hati... kekasih tepatnya, jujur aku
tak punya, status ku memang terikat oleh status perkawinan, istri seseorang
namun hatiku sudah lama berhenti menjadi kekasih dan dimiliki oleh seorang
kekasih. Sandaran hati... disaat-saat seperti ini sepertinya aku sangat ingin
memilikinya, memeluknya, dan menuturkan semua keluh kesah dan beratnya jalan
yang tengah ku jalani. Namun aku tak ingin lagi ada sandaran seperti ini, aku
sudah jera, jera sangat jera hingga aku hanya ingin hidup sendiri saja,
tepatnya bertiga dengan anak-anakku.
Sandaran hati... dengan keputusan seberani ini apa aku butuh
sandaran hati manusia ? ha ha ha ha ha .... lucu.... sungguh lucu.... tak akan
ada manusia yang bisa menjamin masa depanku dan anak-anakku ! hanya Allah SWT
yang bisa melakukan itu !!! hanya Allah sandaran terbaik yang aku punya, selalu
mendengar harapanku, doa-doaku, asaku, dan setiap desahan lirih lemah,letih dan
nyaris putus asaku. Hanya Dia yang mendengarku tanpa bosan dan satu-satunya
yang mampu mewujudkan apa yang kuinginkan dalam hidupku, ralat bukan keinginan
melainkan hal-hal terbaik untukku.
Lalu sekeras apa usahaku agar harapanku layak dikabulkan ?
tentu secara pasti tak ada yang bisa menjawabnya semua hanya bisa diperkirakan
saja, bisa jadi aku akan dapat apa yang aku mau, perkiraann lainnya aku diberi
jawaban lain sesuai kebutuhanku atau butuh waktu untuk menunggu hasil yang aku
harapkan. Mungkin kalian tak akan bisa merasakan apa yang ku rasakan saat ini,
kredit-kredit yang tengah menanti untuk dibayarkan, ohh yaa itu lah mengapa aku
sangat jera mengandalkan manusia sebagai jalan keluar dari masalahku. Ku kira
orang ini akan mengirimiku uang seperti biasa ditiap bulannya namun belakangan
ini no ponselnya tak pernah aktif. Otomatis aku harus berjalan sendiri tuk
memutar roda kehidupanku tanpa harus mengandalkan orang atau manusia lain lagi.
Hubungan dengan mereka tentunya hanya hubungan sosial semata dan sudah menjadi
sunatullah di muka bumi ini tanpa harus bergantung pada mereka. Semua
pergerakan di tanah,udara,air dan api tentunya atas seizin Allah.
Baiklah inti dari tulisan
ini adalah betapa aku hanya ingin menanamkan sekuat-kuatnya hingga berakar jauh
ke sudut-sudut tubuhku jika yang hanya bisa kuandalkan di setiap langkah dan
tarikan nafasku adalah Tuhanku.... Allah Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang....
Justru 'sandaran hati' yg mba Ana sandarkan sudah sesuai lagunya Letto. Krn lagu2 Letto rata2 berisi penghambaan kpd Tuhan :)
BalasHapusSalut dgn pantang menyerahnya mba Ana.. Insya Allah akan indah pada waktunya, Aamiin..