Sesuatu Yang Pantas Atau Tidak Untuk Kita
Dapatkan
Sebagai manusia tentunya terkadang kepala kita dipenuhi oleh
segala keinginan kita untuk hal-hal yang manusiawi seperti materi. Terlebih
sebagai kaum hawa banyak sekali keinginan kita terhadap barang-barang yang
memang sangat memanjakan mata atau tubuh kita. Lalu apa semua hal itu wajib
dipenuhi ? bagi saya pribadi dan tentunya telah diajarkan oleh pengalaman hidup
yang hampir tiga puluh tahun, tidak semua hal bisa kita dapatkan sesuai dengan
keinginan kita. Sebagian dari kita tidak terlahir sebagai princess keluarga
berada yang dengan mudahnya mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita tidak bisa
memilih dari keluarga mana kita terlahir, dan adalah takdir bagi kita untuk
menjalani hidup yang telah diberikan oleh Allah SWT. Namun kata orang bijak
bahwa nasib bisa diubah sesuai dengan kerja keras kita.
Jangan mengharap terlalu banyak
agar kita tidak kecewa terlalu dalam jika ada hal yang kita inginkan tidak
terwujud. Belajar dari banyak hal yang telah terjadi dalam hidup saya, saya pun
mulai mengkontrol semua emosi yang ada dalam diri saya. Ada beberapa orang yang
pernah saya temui dan pernah mendengar mereka mengatakan bahwa jika mereka
ingin sesuatu mereka harus mendapatkannya, sepintas saya merasa itu adalah
semangat yang luar biasa, namun jika dilihat dari apa yang mereka maksud untuk
harus mereka dapatkan saya hanya tersenyum geli. Apa harus seperti itu ? bahkan
hanya untuk hal-hal sepele seperti ingin memakan jajanan favorit yang kebetulan
sedang susah untuk didapatkan sehingga memaksa pasangan mereka mencari dengan
susah payah. Atau sepasang sepatu yang saat itu sepintas lalu terlihat cantik
dan timbul niat untuk memiliknya dengan cara apa pun, terkesan egois bukan ?
ketika pasangan kita sedang dalam keadaan lapang, dompet yang tengah gemuk,
serta waktu yang tidak terlalu terdesak pekerjaan dengan wajah manis kata
merayu manja penuh cinta menggoda tentu pasangan kita akan tergerak untuk
mengabulkan keinginan kita. Namun saat pasangan kita dalam keadaan yang
benar-benar tidak bisa berbuat banyak, dan kita memaksakannya bagi pasangan
yang temperamental pasti akan terjadi babad rumah tangga dan bagi pasangan yang
tidak suka keributan akan memakan hatinya pelan-pelan dengan sangat
menyakitkan. Apa tulisan saya terlalu lebay ? saya pikir tidak karena hal-hal
seperti ini sering terjadi di depan mata saya sendiri dengan para pelakunya tak
jauh dari lingkungan kehidupan saya.
Saya masih ingat kata seorang
ulama di televisi, penuhi kebutuhan kita bukan keinginan kita karena apa yang
kita inginkan tak akan pernah ada habisnya atau puasnya. Ini selalu menjadi
patokan bagi dompet saya meski sebagai kaum hawa tentunya saya juga beberapa
kali tergoda dengan hal yang disebut dengan “keinginan”. Karena bagi saya ada
hal yang pantas buat saya usahakan untuk saya miliki dan ada yang tidak pantas
buat saya. Dan uang juga tidak semudah itu saya petik di ladang atau saya sekop
dari halaman kecil di depan rumah kontrakan saya. Disamping itu saya juga bukan
perempuan yang dengan mudahnya meminta barang-barang “keinginan” dari pasangan
saya. Dari sinilah saya berusaha mengerem keegoisan saya, keinginan saya dan
emosi saya agar kembali kepada rumus kebutuhan dan keinginan serta jangan
mengharap terlalu banyak agar tidak kecewa terlalu sakit.
Lalu apa inti dari tulisan saya
ini ? saya hanya sedang merasa miris melihat beberapa orang dalam kehidupan
saya yang selalu mengatakan ingin memiliki atau melakukan sesuatu hal yang
harus,wajib ia miliki atau ia lakukan tanpa mempertimbangkan kondisi dan
perasaan pasangannya. Pertengkaran tak dapat dihindari, tentunya penyesalan
akan berbuntut panjang di belakang. Bagi pasangan yang sudah mengerti kondisi
keadaan pasangannya yang memiliki kemauan sekeras baja dan kata-kata setajam
silet ia akan berusaha dengan lapang dada menerimanya pun kata maaf yang
dilontarkan si hawa ini setelah melayangkan tangan dan kata-kata tak pantas.
Pasangan yang lainnya memilih menghindar meninggalkan sementara si hawa agar si
hawa tenang dan dingin dulu. Saya hanya merasa oohh.... come on ladies....
haruskah sampai menangis-menangis seperti anak remaja ? hanya karena sepasang
sepatu, jalan-jalan bersama pasangan yang tidak terpenuhi, tas, dompet, baju,
aksesoris kalian merajuk. Mengarungi kehidupan ini sudah susah ladies... tak
perlu ditambahkan dengan kesusahan-kesusahan yang tidak perlu. Ada hal yang
perlu dikhawatirkan, ditakutkan atau pun ditangisi ketimbang materi seperti
ini. Kelanggengan kita bersama pasangan, saling menghormati dan pengertian,
mendidik anak dengan benar serta berjuang bersama-sama agar keluarga kita utuh
mendapat ridha Allah dan masuk surga adalah hal yang lebih penting menurut
saya. Namun jika kalian tidak sependapat dengan saya yaaa abaikan saja tulisan
saya ini gampang kan ? peace ladies..... J
terjebak lifestyle..
BalasHapusbtw jadi ingat tulisan ini: http://faziazen.wordpress.com/2013/12/29/cantik-itu-mahal/
Dan, yakinlah Allah sudah menentukan semuanya..
BalasHapusKeingingan dan mimpi sebenarnya lebih indah rencana dan kehendak Allah, kita hanya tinggal berusaha "mengerti" dan "memahami" catatan takdir itu dalam rangka proses pendewasaan menjadi manusia yang utuh, utuh untuk dirinya, utuh untuk segala keinginannya, utuh utuk menghadap kepada Allah dengan seutuh-utuhnya keimanan... :)
Like...!!!